Jumat, 21 Maret 2008

senandungku

Terus menerus terlintas saat pertama kau menatapku
Masih merona wajah ini memuji kau buatku memerah
Kental darahku pun menggumpal lunak lidahku mengeras
Nafasku tercekik saat halusnya jemarimu menyentuh cacat tubuhku
Terkutuklah engkau bila kau mendambakan diriku
Membusuklah engkau bila kau tetap menginginkan diriku
Tak kan habis nada ini kusenandungkan
Tuk memuja dirimu yang dianugrahi keindahan yang sempurna
Dan tak kan pernah cukup tinta ini kugoreskan
Tuk gambarkan besarnya hati yang kan kupersembahkan pada dirimu
Pasti ku kan temukan cara tuk membuat dirimu menderita
Pasti kau kan penuh siksa dengan benci yang selalu kupelihara
Hati ku tak kan pernah berhenti tuk menghianati diriku

2 komentar:

kitie_harjanto mengatakan...

cekdung cekdung wOw !!!!! wes.

kitie_harjanto mengatakan...

wadaw........apaan tuts?????waaahh......bahasane ciah......cihuy.....